blog-img
20/08/2021

Petani Kalbar Bersama POPT Rayakan HUT RI ke-76 Kobarkan Semangat Nasionalisme

|

Untuk yang kedua kalinya para petani yang tergabung dalam Gapoktan Pilar Makmur Desa Peniti Luar, Kec. Jongkat, Kab. Mempawah menyelenggarakan upacara bendera memperingati HUT RI. Mulai pria, wanita hingga anak-anak yang merupakan keluarga petani berbaur menjadi satu dengan menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker.

Upacara yang dilaksanakan di halaman Saung Tani ini diikuti oleh perwakilan dari masing-masing kelompok tani, KWT (Kelompok Wanita Tani) serta dihadiri oleh BPD, perangkat desa dan petugas POPT. Pemilihan saung sebagai lokasi upacara peringatan HUT RI ke-76 ini dikarenakan bagi mereka saung sudah menjadi simbol kebersamaan. Di saung para petani biasanya bersama-sama merencanakan semua kegiatan mulai dari jadwal semai, tanam hingga panen sehingga kegiatan pertanian menjadi lebih terarah. Daud, salah satu ketua poktan yang pada kesempatan tersebut bertugas menjadi inspektur upacara mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kecintaan para petani kepada bangsa ini. “Kami memang hanya petani tapi kami juga pemilik bangsa ini. Meskipun kami hanya petani tapi kami juga punya nasionalisme dan kebanggaan pada negeri ini. Dan upacara yang kami lakukan ini adalah sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas anugerah kemerdekaan yang diberikan kepada bangsa ini”, terang Daud.

Diky Dwi Cahyono, POPT Kecamatan Jongkat yang mendampingi para petani semenjak latihan, mengatakan meskipun digelar secara sederhana namun upacara bendera yang digelar ini lebih sulit dibandingkan kegiatan upacara yang lain. Pasalnya semua petugas upacara adalah petani yang rata-rata mereka sudah lama tak mengikuti upacara disamping waktu persiapan upacara yang cukup mendadak.

“Persiapan kita sebenernya sangat mendadak dan latihan cuma sekali saja. Tapi Alhamdulillah para petani sangat bersemangat dan kompak mengikuti rangkaian upacara 17 Agustus ini. Harapannya rasa kebersamaan para petani tetap terjaga baik itu dalam kehidupan sehari-hari khususnya setiap kegiatan pertanian yang dilakukan”, tukasnya.

Di tempat terpisah, Yuliana Yulinda, Kepala UPT Perlindungan TPH Kalbar menambahkan petugas POPT tidak hanya ada ketika terjadi serangan OPT namun mereka selalu hadir di tengah masyarakat di setiap kesempatan. “Semakin akrab para petugas POPT dengan masyarakat maka akan semakin mudah pula mensosialisasikan dan mengajak mereka untuk melakukan pengendalian OPT secara terpadu dan ramah lingkungan. Seperti satu minggu sebelumnya, kami bersama-sama dengan anggota poktan yang melakukan kegiatan upacara ini telah melaksanakan gerakan pengendalian OPT walang sangit dan penggerek batang dengan memanfaatkan agensia hayati Metarhizium anisopliale dan Beauveria bassiana seluas 14 Ha”, jelas Yuliana.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Mohammad Takdir Mulyadi mengapresiasi semangat para petani dalam melaksanakan upacara bendera ini sebagai bentuk cinta tanah air dan nasionalisme. Mereka tak hanya giat bertani, namun juga semangat menggelar kegiatan dengan penuh khidmat. "Ini yang patut kita tiru. Semangat cinta tanah air dan nasionalisme dimiliki oleh petani. Terima kasih kepada petani", pungkas Takdir.

Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi turut menegaskan, “Momen ini sangat tepat untuk mengajak petani merdeka dari ketergantungan bahan-bahan kimia sintetis dalam pengendalian OPT. Kami terus mendorong dan mendukung praktek-praktek kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) berbasis alami dengan menggunakan agens hayati sebagai bahan pengendaliannya.”

Suwandi menegaskan dengan semakin meningkatnya kesadaran petani terhadap pentingnya budidaya tanaman sehat demi keberlanjutan pertanian, diharapkan juga kesejahteraan petani turut meningkat karenanya. Dengan demikian, hal ini turut mendukung percepatan terwujudnya pertanian maju, mandiri dan modern. "Hal ini, sesuai arahan Mentan SYL bahwa petani mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional. Petani adalah pahlawan bagi pangan bangsa, Tidak boleh sedikit pun pemerintah mengecewakan mereka", tegasnya.

(Kontributor : Diky Dwi Cahyono, SP)

Bagikan Ke:

Populer