blog-img
05/08/2021

ANALISIS DAERAH ENDEMIS HAMA TIKUS PADA KABUPATEN/KOTA DI KALIMANTAN BARAT MT RENDENGAN (OKTOBER-M

|

Analisis daerah endemis hama tikus pada tanaman padi di Provinsi Kalimantan Barat di lakukan dengan metode mengacu pada Buku Peta Daerah Sebaran Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Utama Tanaman Pangan yang diterbitkan oleh Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republilk Indonesia Tahun 2012. Dimana berdasarkan metode tersebut akan dilakukan kegiatan (1) Sumber Data, (2) Pengolahan Data, dan (3) Analisa Data. Berikut dijabarkan metode dan batasan – batasan per kegiatan.

Metode analisis serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dilakukan berdasarkan data historis yang bersumber dari Laporan 2 (dua) Mingguan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari masing – masing wilayah di Provinsi Kalimantan Barat. Data yang digunakan adalah Data Luas Tambah Serangan (LTS) Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang terbagi dalam 4 (empat) kategori yakni Ringan (R), Sedang (S), Berat (P) dan Puso (P) dalam satuan hektar. Data historis yang digunakan merupakan data times series Luas Tambah Serangan (LTS) Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di tingkat kabupaten selama periode MT 2015/2016 s/d 2020/2021.Metode analisis serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dilakukan berdasarkan data historis yang bersumber dari Laporan 2 (dua) Mingguan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari masing – masing wilayah di Provinsi Kalimantan Barat. Data yang digunakan adalah Data Luas Tambah Serangan (LTS) Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang terbagi dalam 4 (empat) kategori yakni Ringan (R), Sedang (S), Berat (P) dan Puso (P) dalam satuan hektar. Data historis yang digunakan merupakan data times series Luas Tambah Serangan (LTS) Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di tingkat kabupaten selama periode MT 2015/2016 s/d 2020/2021.

Penilaian kriteria daerah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada setiap wilayah kecamatan dilakukan terhadap 4 (empat) aspek yakni, luas serangan, luas puso, frekuensi kejadian serangan dan rasio puso terhadap luas serangan. Berdasarkan klasifikasi daerah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dari tahapan analisa yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditetapkan kriteria daerah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Aman Tidak pernah terjadi serangan

Potensial Tidak pernah terjadi tetapi berpeluang terjadi serangan

Pernah terjadi dengan luas rendah

Sporadis Pernah Terjadi dengan luas sedang hingga tinggi Sering terjadi dengan luas rendah hingga sedang

Endemis Sering terjadi dengan luas tinggi Senantiasa terjadi dengan luas sedang hingga tinggi

Potensial Sekadau, Melawi, Kota Pontianak

Sporadis Sambas, Bengkayang, Landak, Mempawah, Sanggau, Ketapang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Kubu Raya, Kota Singkawang

Endemis Sintang

(kontributor: Ade Adhitia Prihantoro, SP.)

Bagikan Ke:

Populer