blog-img
06/08/2021

Kalbar Giatkan Gerakan Pengendalian Antisipasi Serangan Tikus

|

Satu hari jelang Ramadan 1442 H, Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTPTPH) Provinsi Kalimantan Barat tetap melaksanakan gerakan pengendalian (gerdal) OPT di beberapa kecamatan, antara lain Kecamatan Sungai Kunyit dan Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah. Salah satu gerdal yang cukup rutin diadakan yaitu gerdal tikus, seperti yang dilaksanakan di Desa Peniti Luar, Kecamatan Jungkat pada Senin, 12 April 2021.

Salah satu ciri khas tikus sawah adalah membuat lubang sarang di dalam tanah sebagai tempat tinggal dan berkembang biak (melahirkan dan membesarkan anak-anaknya). Oleh karena itu, pada gerdal ini dipilih metode fumigasi yang dikombinasikan dengan gropyokan dengan sasaran lubang aktif tikus.

Gerdal tikus yang dipandu oleh Diky Dwi C selaku petugas POPT Kecamatan Jongkat ini diikuti oleh kelompok tani (poktan) Tani Makmur II di atas hamparan seluas 30 Ha. “Dengan dilaksanakannya gerakan pengendalian ini diharapkan akan menekan populasi tikus di masa tanam mendatang. Namun karena itu populasi tikus sangat cepat sekali berkembang, maka kami harapkan para petani / kelompok tani kompak melakukan pengendalian hama tikus secara rutin”, tegas Diky dalam pengarahan teknis yang diberikan.

Semetara itu, Irma Suryani selaku Kabid Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Mempawah yang turut hadir dalam kesempatan itu berpesan agar para petani lebih semangat untuk melaksanakan gropyokan tikus. “Melalui kegiatan gropyokan tikus ini setidaknya bisa meminimalkan serangan hama tikus. Tentu harapan kami adalah terbinanya semangat gotong-royong, kebersamaan di antara para petani. Kami tekankan agar kegiatan seperti ini terlaksana di semua lokasi, utamanya pada lokasi-lokasi endemik tikus”, ujar Irma.

Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Mohammad Takdir Mulyadi berharap agar para petani lebih pro aktif untuk melakukan pengamatan OPT yang ada di lokasinya masing-masing dan mengajak petani lainnya untuk melakukan pengendalian secara bersama-sama. “Segala upaya dalam pengamanan produksi pangan dan peningkatan produktivitas pertanian terus dilakukan. Kami terus berkoordinasi dengan jajaran pertanian di daerah untuk memastikan produksi pangan dan produktivitas pertanian tetap berjalan meski di tengah wabah Covid 19. Dan para petugas POPT yang tersebar di tiap kecamatan siap mengawal dan mendampingi para petani dalam mengamankan produksinya”, jelas Takdir.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan Kementan melalui para petugas pengendali OPT terus berupaya mengajak para petani untuk mengendalikan hama tikus yang menyerang pertanaman padi. “Kunci keberhasilan pengendalian tikus ini adalah bagaimana cara menggerakkan kekompakan para petani. Kalau dilakukan sendiri-sendiri sama saja hasilnya karena jangkauan habitat tikus ini cukup luas, maka dari itu penting untuk melakukan gerakan pengendalian secara bersama-sama dengan alat alat pendukung yang ada”, terangnya.

“Upaya pengamanan produksi di masa Pandemi Covid 19 ini sangat penting, jangan sampai serangan semakin meluas dan terlambat bertindak. Kami jalankan apa yang selalu diwanti-wanti Pak Menteri Syahrul Yasin Limpo untuk tetap menjaga produksi dan tetap beraktivitas dengan hati-hati,” sambung Suwandi.

(Kontributor : Silvie Kurniasari, S. Si.)

Bagikan Ke:

Populer