blog-img
17/08/2021

PGPR dari Akar Bambu sebagai alternatif Pupuk Organik Cair

|

PGPR merupakan bakteri pemacu pertumbuhan tanaman yang hidup di sekeliling perakaran tanaman. Kumpulan bakteri ini mampu menghasilkan racun yang dapat digunakan dalam melawan cendawan pathogen, merangsang zat pengatur tumbuh tanaman, meningkatkan ketersediaan unsur N dalam tanah sehingga dapat mengurangi ketergantungan dengan penggunaan pupuk Urea. PGPR juga mampu membantu tanaman dalam serangan hama dan penyakit.

Pembuatan PGPR ini dilakukan di Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman Pontianak yang merupakan laboratorium di bawah naungan UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat. Mengenai pembuatan PGPR ini, dapat menggunakan akar bambu sebagai larutan inokulum. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan PGPR yaitu kedelai 500 gram, terasi 15 gram, gula 200 gram dan air sebanyak ±4 liter.

Langkah pertama yaitu, merendam akar bambu sebanyak ±600 gram di dalam botol mineral berukuran 1500 ml kemudian diisi air hingga penuh. Akar direndam selama 24 jam. Keesokan harinya, siapkan kedelai, terasi dan gula. Kedelai dicuci bersih dan direbus hingga melembut, setelah lembut ditambah gula dan terasi. Kemudian matikan kompor dan larutan didiamkan hingga dingin.

Setelah dingin, kedua larutan disaring kemudian dicampurkan dengan perbandingan 2:1 yaitu rendaman akar bambu sebanyak 1000 ml dan larutan kedelai 500 ml. PGPR siap digunakan setelah difermentasikan selama ±2 minggu. PGPR dapat diaplikasikan ke tanaman 3 atau 7 hari sekali dengan dosis penggunaan 30 %.

(Kontributor: Ida Zaharah, S.Si).

Link video di youtube: https://www.youtube.com/watch?v=CKT3ivlL8-M

Bagikan Ke:

Populer